Waspadai Kejahatan Hipnotis/Gendam Menjelang Lebaran

Assalamualaikum readers,
Tidak terasa hari raya idul fitri tinggal menghitung hari, tentu hiruk pikuk kaum muslim mulai terasa dalam menyambut datangnya hari yang fitri. Arus mudik mulai meningkat, jalanan penuh sesak, pasarpun telah ramai diserbu masyarakat. Selain itu, kebutuhan dadakan kaum muslimin dalam merayakan hari kemenangan semakin meningkat, diimbangi pula dengan meningkatnya pengeluaran keuangan.
Meningkatnya pengeluaran keuangan mungkin tidak terlalu terasa oleh pegawai/pekerja yang menerima THR, namun bagaimana dengan yang lain ? banyaknya pengeluaran menjelang lebaran tentu memicu tindak kejahatan, baik pencurian atau perampokan. Satu yang saya ingin saya ungkapkan disini adalah pencurian dengan modus hipnotis atau gendam. Dan kemarin, 6/7/2016 sepupu saya sendiri mengalaminya.

www.extremehipnotis.com



Singkat cerita, sepupu saya (sebut saja bunga) sedang menjemput kakaknya yang pulang dari kediri di sekitar pasar Babat, Lamongan sekitar pukul 12 siang. Saat itu sepanjang jalan Bojonegoro-Babat memang sudah mulai padat oleh pemudik, begitu juga daerah kawasan pasar Babat. Apalagi lokasi pasar babat yang terletak persis berhadapan dengan roundabout yang cukup padat, sebab roundabout Babat ini merupakan pertigaan jalan yang menuju kabupaten Bojonegoro, Jombang, Tuban, dan Surabaya.
Sepupu saya berhenti di depan kantor Bank BRI Babat karena motor scoopy yang dikendarainya tiba tiba mati, tentu saja dia panik dan clingukan mengutak atik motornya serta berharap pertolongan. Tiba tiba ada seorang laki-laki muda (antara 25-30 tahun) menghampirinya, lelaki ini berpenampilan rapi dan tidak ada tanda tanda dia seorang penjahat. Lelaki ini berpura pura kalau kakak dari sepupu saya ini (yang akan dia jemput) sedang ada masalah di jalan, dan anehnya sepupu saya ini mulai percaya dan menuruti kata katanya. Mulai dari perintah untuk menitipkan motornya, kemudian menyerahkan Smartphone samsung dan dompet yang didalamnya KTP dan kartu-kartu lainnya serta beberapa uang ratusan ribu, si bunga ini diajaknya keliling daerah babat dengan alasan mencari kakaknya dan tentu saja si bunga ini ikut saja karena sudah terpengaruh hipnotis. Dan terakhir, si penjahat memberikan uang Rp 14.000,- untuk membeli materai yang entah untuk apa. Dia menurunkan sepupu saja didepan toko materai, setelah itu dia menghilang. Sepupu saya yang mulai sadar kemudian melapor polisi.
Kita dapat belajar dari kejadian ini bahwa kejahatan dapat terjadi dimana saja, bahkan ditempat ramaipun. Dan tentu karena adanya kesempatan, melihat perempuan muda yang tampak dari penampilan terlihat berada dengan keadaan butuh bantuan serta tampak bingung menjadi sasaran pada penghipnotis ini. Oleh karena itu, sebisa mungkin waspada dan jaga baik baik diri kita dari tindak kriminal, apalagi di momen menjelang lebaran seperti ini.
Berikut beberapa tips yang disarankan oleh polisi untuk menghindari kejahatan hipnotis/gendam yang saya kutip dari CNN :
  1. Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak akan berpengaruh pada orang yang menolaknya. Seluruh proses hipnotis adalah proses self hypnosis (sugesti diri sendiri). Rasa tukut korban justru dimanfaatkan oleh pelaku hipnotis.
  2. Curiga pada orang yang baru dikenal dan berusaha mendekati. Seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.  
  3. Waspada pada orang yang menepuk secara tiba-tiba. Selain itu ada baiknya menghindari percakapan yang mungkin terjadi. Ketika kita fokus pada ucapan seseorang, pada saat itulah sugesti sedang dilontarkan. karana itu penting untuk segeralah menjauh dari orang tersebut dan mengalihkan perhatian pada hal lain.
  4.  Menyibukan pikiran dan jangan membiarkannya kosong pada saat sedang sendirian ditempat umum. Pada saat pikiran kosong, alam bawah sadar terbuka sangat lebar dan mudah untuk disugesti. 
  5. Waspada pada rasa kantuk, mual, pusing, dan dada sesak yang datang tiba-tiba secara tidak wajar. Ada kemungkinan saat itu ada seseorang yang berusaha melakukan telepathic forcing. Dalam kondisi seperti ini disarankan untuk membuang seluruh energi negatif tersebut ke bumi. Caranya dengan cara berdoa menurut agama dan keyakinan yang dianut.
  6. Selalu dampingi orang yang punya kebiasaan latah. Latah merupakan kebiasaan membuka bawah sadar untuk mengikuti perintah. Karena itu kebiasaan disarankan untuk dihilangkan.
  7. Hati-hati pada beberapa orang yang tiba-tiba mengerumuni tanpa suatu hal yang jelas. Jika mengalami hal seperti ini disarankan untuk pergi ke tempat yang ramai atau melapor pada petugas keamanan. Pelaku hipnotis kerap melakukan aksinya secara berkelompok walau seolah-olah tidak saling mengenal.  
  8. Jika mulai merasa memasuki suatu kesadaran yang berbeda, dianjurkan untuk memerintahkan diri sendiri agar senatiasa terjaga dan normal kembali. Caranya dengan meyakinkan diri sendiri bahwa kita normal dan sadar sepenuhnya.
Dan satu lagi dari saya sebagai pencegahan, sebisa mungkin jangan terlalu menampakan apa yang anda punya (harta benda) ketika berada di tempat umum dalam waktu dan kondisi seperti ini. Sebaiknya bawa seperlunya dan berpenampilan sewajarnya saja supaya tidak menimbulkan keinginan penjahat untuk mengambil apa yang anda bawa.
Itulah mungkin yang bisa saya bantu sampaikan dalam menghindari kejahatan hipnotis/gendam, semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita agar selalu waspada dan berdoa ketika berada di tempat umum dan di manapun. Semoga Allah selalu melindungi kita dan keluarga kita.
Dari saya, Selamat hari raya idul fitri 1437 H, Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir batin...

No comments